Reaksi anorganik dapat dideskripsikan dengan konsep redoks atau
asam basa. Termodinamika dan elektrokimia sangat erat kaitannya dengan
analisis reaksi redoks dan asam basa. Walaupun nampaknya teori
termodinamika dan elektrokimia dideskripsikan dengan sejumlah persamaan
dan rumus yang rumit, hanya beberapa persamaan dan parameter yang
diperlukan untukpemahaman yang layak. Pemahaman yang baik tentang tanda
dan kecenderungan parameter dalam persamaan-persamaan penting ini akan
sangat membantu pemahaman. Pemahaman lebih detail di luar bahasan di
sini dapat diperoleh dengan memperluas kosep-konsep dasar ini.
Termodinamika
Parameter termodinamika untuk perubahan keadaan diperlukan untuk
mendeskripsikan ikatan kimia, sruktur dan reaksi. Hal ini juga berlaku
dalam kimia anorganik, dan konsep paling penting dalam termodinamika
dipaparkan di bagian ini. Pengetahuan termodinamika sederhana sangat
bermanfaat untuk memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan stabil,
kemungkinan kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan
mekanisme reaksi dan pemahaman elektrokimia.
Entalpi Karena entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam
tekanan tetap, perubahan ΔH bernilai negatif untuk reaksi eksoterm, dan
positif untuk reaksi endoterm. Entalpi reaksi standar, ΔH0, adalah
perubahan entalpi dari 1 mol reaktan dan produk pada keadaan standar
(105 Pa dan 298.15 K). Entalpi pembentukan standar, ΔHf 0, suatu senyawa
adalah entalpi reaksi standar untuk pembentukan senyawa dari
unsur-unsurnya. Karena entalpi adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi
standar dihitung dengan mendefinisikan entalpi pembentukan zat sederhana
(unsur) bernilai nol. Dengan demikian:
Δ H= ΣH ProdukΔ − ΣH ReaksiΔ
Entropi Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan
kriteria yang menentukan apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan
spontan dari keadaan lain. Hukum ke-2 termodinamika menyatakan bahwa
entropi, S, sistem yang terisolasi dalam proses spontan meningkat.
Dinyatakan secara matematis Energi bebas Gibbs Kuantitas ini
didefinisikan dengan:
ΔG = ΔH – TΔS
reaksi spontan terjadi bila energi Gibbs reaksi pada suhu dan tekanan
tetap negatif. Perubahan energi bebas Gibbs standar berhubungan dengan
tetapan kesetimbangan reaksi A = B melalui:
Δ G0 = -RT ln K.
K bernilai lebih besar dari 1 bila ΔG0 negatif, dan reaksi berlangsung spontan ke kanan.
Elektrokimia
Keadaan standar didefinisikan sebagai keadaan pada 25 oC (298.15 K),
pada keaktifan satu untukb semua zat dalam sel elektrokimia pada sel
dengan arus nol pada tekanan 1 bar (105 Pa). Untuk reaksi yang
melibatkan ion H+, keadaan standar adalah pH = 0 (sekitar konsentrasi
asam 1 molar).
Dalam kasus elektrode hidrogen digunakan sebagai potensial elektrode
standar, gas hidrogen 1 atm (aH2 = 1) dikontakkan perlahan dengan
elektroda platinum-hitam yang dibenamkan dalam larutan asam kuat dengan
keaktifan, aH+ = 1. Potentialnya diungkapkan sebagai:
Misalnya, untuk dua reaksi
2 H+(aq) + 2 e- → H2(g) ΔG0
1=−nFE0
45
Zn+2(aq) + 2 e- → Zn(s) ΔG0
2=−nFE0
Tidak berlangsung bebas, tetapi bila H+(aq) dan Zn(s) ada, reaksi redoks akan berlangsung.
Persamaan yang menyatakan reaksi yang berlangsung didapat bila reaksi ke-2 dikurangi dengan
persamaan reaksi pertama
2H+(aq) + Zn(s) → H2(g) + Zn2+(aq)
Perubahan energi bebas reaksi redoks keseluruhan adalah selisih perubahan energi masing-masing
setengah reaksi.
ΔG0 = ΔG0- ΔG0
Karena setengah sel pada dasarnya hanya imajiner dan umumnya
digunakan sebagai pasangan, perubahan energi bebas ΔG0 1 untuk H+ diset
0. Dalam hal ini karena didapat hasil percobaan ΔG0
sebesar -147 kJ, maka ΔG0 2 bernilai 147 kJ. Potensial E0 yang berkaitan dengan ΔG0 setengah
reaksi disebut potensial reduksi standar.
Maka
E0 (H+, H2) = 0 (sesuai definisi)
Potensial standar berbagai setengah reaksi ditentukan dengan
menggunakan prosedur yang mirip dengan yang disebutkan tadi (Tabel 3.1).
E0 reaksi redoks dapat dihitung dengan mengkombinasikan E0 setengah
reaksi ini.
Bila E0 reaksi redoks positif, ΔG0 bernilai negatif dan reaksi
berlangsung spontan. Akibatnya selain menggunakan perubahan energi bebas
potensial reduksi juga dapat digunakan untuk menentukan kespontanan
reaksi Semakin besar potensial reduksi semakin kuat kemampuan
oksidasinya. Nilai positif atau negatif berdasarkan nilai potensial
reduksi proton adalah 0, dan harus dipahami bahwa nilai positif tidak
harus berarti mengoksidasi, dan nilai negatif bukan berartimereduksi.
Deretan yang disusun berdasarkan kekuatan redoks disebut deret
elektrokimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar