BEST PRACTICE CHARACTER BUILDING
(Resume Buku)
Judul buku :Best Practice Character Building
Penulis :Erie Sudewo
Penerbit :Republika Penerbit, Jakarta Selatan
Tahun Terbit :2011
Peresum :Eko Prasetyo
Buku
ini terdiri dari 8 bagian. Setiap bagian terdiri dari beberapa bab.secara
ringkas keseluruhan isi buku ini ingin menyampaikan bahwa membangun karakter
merupakan hal penting yang terkadang mulai diabaikan. Kebanyakan orang lebih
focus pada usaha membangun dan meningkatkan kompetensi diri. Karakter dan
kompetensi merupakan dua hal berbeda yang saling terkait. Karakter ibarat
sebuah ruh, sedangkan kompetensi merupakan jasad. Peningkatan kualitas diri
seseorang hanya dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan karakter dan
peningkatan kualitas diri. Karakter adalah fondasi. Apapun kompetensi yang
dibangun akar berdiri tegak diatas fondasi yang kuat.
Bagian
pertama terdiri dari dua bab. Bagian ini berisi tentang pembentuk kualitas
diri. Kualitas diri terbentuk dari dua unsur, yakni kompetensi dan karakter.
Kompetensi merupakan kemampuan mengemban tugas, menyelesaikan pekerjaan atau
menangani persoalan. Kompetensi terdiri dari 2 hal, yakni kapasitas dan
kapabilitas. Kapasitas merupakan wadah, daya tamping yang dimiliki seseorang.
Kapabilitas merupakan kemampuan mengelola dan memanfaatkan kapasitas yang
dimiliki. Kapasitas seseorang dapat ditingkatkan, namu ada batasannya.kapasitas
merupakan anugerah Tuhan yang diberikan pada setiap orang dengan keadaan
berbeda. Demikian juga kapabilitas sangat mungkin untuk ditingkatkan dengan
lebih terbuka. Peningkatan kapabilitas menggunakan rumus 3k + P, maksudnya
kapabilitas seseorang dapat ditingkatkan dengan menerapkan komitmen, konsisten,
kreatif dan pengalaman.
Karakter
berbeda dengan sikap. Sikap yang baik itulah karakter, sikap yang buruk
merupakan tabiat. Ada dua jenis karakter, yakni karakter pokok dan karakter
pilihan. Karakter pokok terdiri dari 3 jenis, yakni karakter dasar, karakter
unggul dan karakter pemimpin. Karakter dasar merupakan pondasi bagi pengembangan
karakter unggul. Karakter unggul merupakan pondasi dari karakter pemimpin.
Artinya sebelum kita mengembangkan dan membangun karakter pemimpin pada diri
dan anak kita, hendaknya kita bangun terlebih dahulu karakter dasar dan
karakter unggul. Karakter dasar terdiri dari tidak egois, jujur dan disiplin.
Ketiga karakter dasar inilah yang harus dibangun dan dilatih terlebih dahulu
sebelum melatih dan membangun karakter unggul. Karakter unggul terdiri dari 7
sifat baik, yakni ikhlas, sabar, bersyukur, bertanggungjawab, berkorban,
perbaiki diri, dan sungguh-sungguh. Karakter pemimpin terdiri dari 9 nilai
pembentuk, yakni adil, arif, bijaksana, ksatria, tawaaduk, sederhana, visioner,
solutif, komunikatif dan inspiratif. Karakter pilihan merupakan karakter yang
dapat dikembangankan sebagai sebuah pilihan akibat pilihan aktivitas dan
pekerjaan. Karakter yang dikembangkan guru pasti berbeda dengan seorang polisi.
Bagian
kedua membahas tentang hakekat kompetensi. Bagian ini terdiri dari empat bab
yang menyajikan bahasan tentang kapasitas, kapailitas, kombinasi kapasitas dan
kapabilitas serta bahasan tentang upaya mengoptimalkan kapasitas diri.
Kapasitas adalah daya tamping yang tiap orang berbeda. Bias ditingkatkan, namun
sudah ada takarannya masing-masing. Peningkatan kapasitas diri hanya dapat
dilakukan dengan cara yang alamiah. Yakni melakukan perbaikan karakter.
Perbaikan karakter inilah yang dapat meningkatkan kapasitas diri.
Bahan
adalah kapasitas. Kemampuan untuk mengelola bahan itulah kapabilitas. Bahan tidak
berarti apap-apa jika tidak dikelola dengan baik. Semua orang dibekali
kapasitas, walaupun proporsinya berbeda. Namun, tidak semua orang dibekali
kapabilitas. Kompetensi seseorang terbentuk dari kombinasi antara kapasitas dan
kapabilitas. Orang yang punya kapasitas, namun tidak memiliki kapabilitas hanya
melahirkan potensi. Potensi hanya akan melahirkan harapan. Harpan menjadi
kosong tanpa pernah ada usaha mewujudkannya. Usaha mewujudkan harapan itulah
sejatinya hakekat kapabilitas. Orang yang punya kapabilitas namun tidak
memiliki kapasitas hanya menjadikan dirinya semacam makelar. Kelompok semacam
makelar inilah yang akan berusha memanfaatkan kapasitas orang lain untuk
kepentingan dirinya semata. Idealnya
seseorang harus menyadari kapasitas yang ada pada dirinya kemudian membangun
kapabilitas yang tinggi untuk mengelola kapasitas pada diri pribadinya.
Kapasitas
yang telah dimiliki seseorang dapat ditingkatkan. Sebelum usaha meningkatkan
kapasitas itu dilaksanakan, maka terlebih dahulu harus mengenali dan memahami
dengan baik kapasitas yang ada pada dirinya. Kemudian kapasitas dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan kapabilitas nya. Peningkatan kapasitas dapat
dilakukan dengan menerapkan kemitmen, konsosten, kreatif dan peningkatan
pengalaman. Komitmen terkait dengan kemauan seseorang untuk melaksanakan
sesuatu. Konsisten terkait dengan keajegan sseseorang untuk ters berjalan dan
melangkah secara terus menerus setahap demi setahap. Kreativitas terkait dengan
kemampuan seseorang untuk menemukan cara dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan
atau permasalahan. Atau terkait dengan kemempuan seseorang dalam menemukan cara
guna mewujudkan ide pemikirannya. Pengalaman terkait dengan kemampuan seseorang
mengambil pelajaran guna perbaikan diri atas semua hal yang telah dialaminya.
Banyak orang sukses dimulai dari kegagalan dalam melangkah.namun, banyak orang
tidak menjadi apa-apa dikarenakan takut gagal dalam melangkah, sehingga ia
tidak pernah melangkah.
Karakter
merupakan sifat baik yang terwujud dalam perilaku. Karakter merupakan pondasi,
sedangkan kompetensi merupakan bangunan yang berdiri diatas pondasi karakter
tersebut. Karakter adalah ruh, sedangkan kompetensi merupakan jasad. Kompetensi
yang baik, namun miskin karakter akan membuat orang menjadi kehilangan arah.
Kompetensi yang dimiliki hanya akan membawa kerusakan bagi diri pribadi,
lingkungan dan masyarakat. Kompetensi dapat ditingkatkan dengan pengajaran,
karakter hanya dapat dibangun dengan teladan. Membangun karakter lebih sulit
dari sekedar kompetensi. Pengukuran peningkatan kompetensi dapat dilakukan
dalam waktu singkat, namun pengukuran karakter hanya dapat dilakukan setelah
menghadapi berbagai ujian dan permasalahan.
Prinsip
hidup merupakan karakter yang terinternalisasi dan menjadi nyata dalam kehidupan.
Orang yang memiliki prinsip hidup yang teguh saja bias jatuh dan terpeleset,
apalagi mereka yang tidak punya prinsip hidup dan karakter.
Karakter
dasar merupakan karakter yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Karakter
pilihan merupakan karakter yang dipilih oleh seseorang sebagai sebuah tuntutan
profesi. Karakter dasar terdiri dari 3 nilai karakter, yakni tidak egois, jujur
dan disiplin. Mengajarkan karakter setahap demi setahap. Wariskanlah tiga
karakter dasar ini terlebih dahulu, baru seseorang akan punya karakter unggul.
Jangan pernah berharap seseorang akan bias melakukan perbaikan diri jika belum
menguasai dan menerapkan 3 karakter dasar tersebut. Ajarilah anak untuk tidak
egois, maka kemudian ia akan mampu bertindak jujur, dan disiplin. Orang yang
tidak egois akan menghargai orang lain peratufran. Orang yang tidak egois pasti
tidak akan merugikan orang lain. Oleh karena ia tidak akan berbuat tidak jujur
ataupun curang. Jujur bukan sekedar
msalah kemauan untuk berbcara dan bertindak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Namun lebih dari itu. Jujur merupakan kemampuan seseorang untuk
dapat dipercaya. Orang yang jujur belum tentu dapat dipercaya, namun orang yang
dapat dipercaya pasti adalah orang yang menerapkan prinsip kejujuran. Disiplin
terkait erat dengan kesediaan orang untuk mengikuti aturan dan kesepakatan.
Setiap kita butuh rehat dan santai, refresh, namun bukan berarti setiap kita
boleh bermalas-malasan. Kedisiplinan akan menghantarkan orang pada sifat baik
berikutnya. Orang yang disiplin pasti bertanggung jawab, namun orang yang
bertanggung jawab belum tentu disiplin. Disiplin akan membuat orang semangat,
sungguh-sungguh dan sifat baik lainnya.
Karakter
dasar merupakan pondasi bagi terciptanya karakter unggul. Karakter unggul
merupakan pondasi bagi terciptanya karakter pemimpin. Setelah kita menguasai
karakter dasar, barulah seseorang mampu memiliki karakter unggul. Setiap urutan
pada karakter unggul merupakan sebuah susunan yang tersusun dari paling dasar
sampai paling atas. Karakter pemimpin merupakan karakter yang dapat dibangun
setelah orang menjadi unggul
Banyak
orang yang menjadi pemimpin, namun belum tentu mereka memiliki jiwa
kepemimpinan. Pemimpin yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan akan membawa
banyak keburukan bagi dirinya sendiri bahkan orang yang dipimpinnya. Pemimpin
yang kometen, namun tidak berkarakter lebih berbahaya dari pada pemimpin yang
bodoh namun berkarakter. Lebih-lebih pemimpn yang bodoh dan tidak
berkarakter. Guru adalah salah satu
sosok pemimpin yang akan punya pengaruh besar bagi bangsa. Guru yang kompeten
namun kurang berkarakter itu lebih berbahaya dari pada guru yang bodoh namun
berkarakter. Terlebih guru yang bodoh dan tidak berkarakter, ia akan
benar-benar menghancurkan generasi masa depan. Jika kita ingin tau bagaimana
kompetensi dan karakter para guru lihatlah para pemimpin hari ini. Sesungguhnya
mereka yang menjadi pemimpin hari ini merupakan produk dari para guru sebagai
pendidik. Jika kita ingin melihat kompetensi dan karakter para guru, lihatlah bagaimana
perilaku para siswa hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar